jaringberita.com, Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengeluarkan telegram rahasia (TR) khusus untuk memutasi 15 jabatan Kepolisian. Mereka diduga telah menghambat proses penyidikan olah tempat kejadian perkara kasus penembakan Brigadir J.
Bahkan, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui jika pihaknya telah mengantongi sosok polisi yang diduga mengambil CCTV di lokasi kejadian penembakan Brigadir J.
“Yang jelas rekan-rekan tahu ada CCTV rusak yang diambil pada saat di Satpam dan itu juga sudah kita dalami dan kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan dan siapa yang mengambil,” kata Jenderal Listyo Sigit, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/8/2022).
Disebutkan Jenderal Listyo Sigit, pihak Inspektorat Khusus (Irsus) Polri sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penghambatan pengusutan perkara tersebut.
“Sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya,” pungkas Jenderal Listyo Sigit.
“Seperti yang tadi saya sampaikan nanti akan kita proses nanti berdasarkan hasil keputusan, apakah ini masuk ke dalam pelanggaran kode etik maupun pelanggaran pidana,” kata Kapolri.
Tim Irsus telah memeriksa 25 personel Kepolisian terkait dengan kasus penembakan Brigadir J. "Mereka dianggap tidak profesional sehingga menghambat olah TKP Brigadir J, ungkap Jenderal Listyo Sigit, seraya menyebutkan dari 25 orang tersebut, di antaranya adalah tiga orang Jenderal Bintang Satu (Brigjen), dan ada juga polisi berpangkat lainnya.
“Kita telah memeriksa 3 personel Pati Bintang 1, Kombes 5 personel, AKBP 3 personel, Kompol 2 personel, Pama 7 personel, Bintara dan Tamtama 5 personel,” papar Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/8/2022).