jaringberita.com -Mata uang
Rupiah masih melanjutkan tren penguatan seiring dengan terpuruknya kinerja
US Dolar belakangan ini. Indeks
US Dolar dalam satu bulan belakangan mengalami penurunan sekitar 2.4%. Saat ini USD Index berada dikisaran 102.09, padahal sekitar sebulan yang lalu sempat menyentuh level 105. Penurunan kinerja USD Index yang juga terlihat dari penurunan kinerja mata uang
US Dolar terhadap Rupiah.
Belakangan pelemahan US Dolar dipicu oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan bunga acuan The FED atau Bank Sentral AS, serta krisis perbankan di AS sebelumnya. Rupiah pada hari ini diperdagangkan di kisaran level 14.875 per US Dolar. Dan dalam 5 hari perdagangan terakhir rupiah masih menunjukan penguatan, seiring dengan membaiknya data cadangan devisa di posisi $145.2 Milyar.
Disisi lain, penguatan mata uang Rupiah justru menjadi katalis negatif bagi pembentukan harga emas dalam satuan mata uang rupiah. Harga emas dunia yang sempat melemah hingga ke level $1.988 per ons troy pada hari senin kemarin. Saat ini kembali naik dan di transaksikan di kisaran level $2.010 per ons troy nya. Kenaikan harga emas juga didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan Bank Sentral AS, yang diyakini akan menaikkan bunga acuan hanya satu kali lagi pada bulan mei mendatang.
Penulis
: Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin