jaringberita.com -Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai sebagai satu-satunya partai Islam yang memiliki basis pemilih non Muslim di Indonesia. Pluralisme atau paham yang menghargai perbedaan, menjadi salah satu resep sukses PKB.
“PKB sangat plural. Meski lahir dari ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU), kami sangat terbuka dan menjaga toleransi terhadap berbagai agama di masyarakat,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Daniel Johan dilansir dari RM.id.
Daniel mengatakan, pluralisme menjadi salah satu marwah PKB. Partai berlogo tali jagat itu tidak membeda-bedakan latar belakang agama. Termasuk, dirinya yang non Muslim, namun memiliki hak sama untuk berpolitik sebagai calon legislatif, dan kini duduk menjadi perwakilan PKB di DPR.
Menurutnya, pluralisme itu menjadi resep kemenangan PKB di setiap gelaran pesta demokrasi di Indonesia sejak tahun 1999 hingga saat ini. Partai pimpinan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu tidak pernah absen menempatkan wakilnya di Senayan.
Demikian juga dengan sikap menerima dan memperjuangkan keberagaman ini, tidak terputus setelah kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Para elite PKB, terlebih Cak Imin, terus menggelorakan pluralisme tidak hanya untuk suara partai, juga alat perjuangan persatuan Indonesia.
Diakuinya, Indonesia merupakan negara majemuk dan secara geografis kepulauan. Artinya, perbedaan baik itu agama maupun suku adalah sebuah keniscayaan. Nah, perbedaan itu bagi PKB adalah anugerah Tuhan dan harus terus dijaga.
“Tentu kami ingin terus besar, bukan semata demi PKB, tapi juga untuk bangsa ini. Jika lebih besar, pesan pluralisme ini akan kami gelorakan, bahkan dalam bentuk regulasi untuk rakyat. Agar masyarakat semakin sejahtera dan aman,” ungkapnya.
Menurutnya, PKB di bawah komando Cak Imin optimis menjadi juara kedua di Pemilu 2024 dan meraih minimal 100 kursi DPR.
“Kami bersyukur ada survei yang melihat sudut pandang pluralisme ini. Kami banyak tokoh non Muslim di partai,” pungkasnya.