Sejarah Baju Toga, Warisan Romawi Bukan Simbol Intelektualitas


Sejarah Baju Toga, Warisan Romawi Bukan Simbol Intelektualitas
Baju toga yang jadi tradisi di perguruan tinggi tak berbasis intelektual. (Foto: iStockphoto)
Toga standar berwarna putih pudar, dan variasi apa pun menunjukkan sesuatu yang spesifik tentang pemakainya. Anak-anak orang kaya Romawi mengenakan toga dengan pinggiran merah tua, yang dimaksudkan sebagai simbol perlindungan, sampai mereka mencapai masa pubertas.

Toga abu-abu tua atau hitam disediakan untuk pemakaman, sedangkan toga bersulam ungu dan emas dikenakan oleh jenderal yang berjaya.

Tokoh-tokoh politik terpilih langsung dikenali dari nuansa trim ungu toga mereka. Dan calon politisi bahkan memiliki pakaian khas mereka sendiri.

Ketika seorang warga negara Romawi memutuskan untuk mencalonkan diri, dia (dan selalu dia) akan mengumumkan kampanyenya dengan memutihkan toganya dengan kapur, sebuah proses yang disebut "candidus " , yang berarti bersih. "Dari situlah kami mendapatkan kata 'kandidat'," kata Olson.

Panjang toga dan gaya tirai juga kerap dijumpai saat zaman Romawi. Periode sebelum Kekaisaran Roma, toga adalah pakaian yang sangat simpel.

Tetapi ketika Kaisar Augustus naik ke pucuk kekuasaan pada tahun 27 M, toga menjadi panjang, mengalir, dan tebal, kemungkinan menandakan kemakmuran negara.

Penulis
: CNN Indonesia
Editor
: La Tansa

Tag: