jaringberita.com -
Pekanbaru: Ketua
Umum
Dewan
Pimpinan
Harian
(DPH)
Lembaga
Adat
Melayu
Riau
(LAMR)
Provinsi
Riau,
Datuk
Seri
Taufik
Ikram
Jamil
menjadi
narasumber
dalam
pelestarian
Bhineka
Tunggal
Ika
oleh
Badan
Kesatuan
Bangsa
dan
Politik
(Bakesbangpol)
Provinsi
Riau,
Selasa
(26/7/2022)
lalu.
Dalam pemaparannya, Datuk Seri Taufik mengatakan bahwa Melayu Riau tidak ada masalah dengan Bhineka Tunggal Ika. Sebab, kata dia, dari namanya saja, Melayu merujuk pada sifat tidak menyombongkan diri, bukan kepada darah yang mengalir dalam tubuh seseorang. Hal ini dipertegas pula dalam tunjuk ajar Melayu yang meletakkan persatuan di tengah perbedaan menjadi kepribadian Melayu.
“Tapi itu bukan berarti semuanya berjalan serba lancar, justru jika terjadi suatu kejanggalan, dapat kembali merajut kebesamaan dalam suatu tekad untuk maju bersama-sama secara lebih intim,” katanya seraya mengutip ungkapan adat, Ketuku batang ketakal, kedua si padi mayang, sesuku kita seasal, senenek kita semoyang.
Taufik melanjutkan, begitu juga dipandang dari sejarah peradaban Melayu itu sendiri. Sudah lama, kawasan ini berada di tempat yang terbuka dengan membuka diri bagi segala sesuatu dari luar untuk diolah sedimikian rupa menjadi Melayu.
"Dasar nilainya memang tradisi dan Islam dengan mengutamakan Islam, sehingga tradisi harus ditinggalkan jika bertentangan dengan Islam,” katanya.
Meskipun demikian, Melayu jelasnya, dapat menerima perbedaan termasuk dalam hal agama karena iman seorang Islam pun menuntut untuk menghormati sesama manusia. “Apa tanda Melayu beriman, sesama manusia ia berkawan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Riau H Auni M Noor mengatakan perbedaan itu indah dan berbeda itu merupakan hal yang wajar karena menjadi tak sama adalah hak.
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis dan budaya. Sehingga memungkinkan adanya perpecahan. Untuk menyiasati agar tidak terjadi hal ini seluruh masyarakat untuk memupuk komitmen dalam keberagaman. Komitmen persatuan Indonesia yaitu semboyan Bhineka Tunggal Ika," katanya.
Kegiatan ini sendiri diikuti puluhan peserta dari FPK, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Riau. Kemudian perwakilan pemuda dan Perwakilan pemuda Pancasila. Ikut hadir Kepala Bakesbangpol Provinsi Riau, Jenri Salmon Ginting, Sekretaris Achirunnas, Kabid Idiologi dan Wawasan Kebangsaan, Sri Perti Haryanti.