Paluta ke Depan Harus Lebih Baik, Pomparan Baginda Raja Sojuangon Harapkan Pemimpin Yang Melayani dan Lakukan Perubahan


Paluta ke Depan Harus Lebih Baik, Pomparan Baginda Raja Sojuangon Harapkan Pemimpin Yang Melayani dan Lakukan Perubahan
Matatelinga/Istimewa
Punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe se-Jabodetabekser yang ada di perantauan dan berasal dari Kecamatan Dolok, Padanglawas Utara berharap Paluta ke depan akan lebih baik, lebih maju dan lebih peduli terhadap keluhan warganya ataupun masyarakat yang ada.

jaringberita.com -Punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe se-Jabodetabekser yang ada di perantauan dan berasal dari Kecamatan Dolok, Padanglawas Utara berharap Paluta ke depan akan lebih baik, lebih maju dan lebih peduli terhadap keluhan warganya ataupun masyarakat yang ada.

Martahuak manuk parjolo..
manandahon Torang ni Ari..
dihita pomparan ni Baginda sojuangon ..
ondo nagot pamajuon ta tu jolo ni Ari.


Hal itu disampaikan Ketua Umum Punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe se-Jabodetabekser Muntara Rambe, S.H., didampingi pengurus lainnya, Rabu (8/5/2024).

"Secara khusus saya mau sampaikan bahwa marga Rambe adalah salah satu marga yang ada di Indonesia khususnya di daerah Sumatera Utara. Marga Rambe , yang ada di Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta provinsi Sumatra Utara tidak terlalu banyak,, hanya saja kami marga Rambe bertekat tetap solid, khususnya Pomparan Baginda Raja Sojuangon," tandasnya.

Secara khusus, Muntara Rambe menyampaikan bahwa kampung mereka di Kecamatan Dolok masih masuk dalam kategori sangat tertinggal baik ilmu pengetahuan, maupun yang lainnya termasuk sarana dan prasarana yang ada di desa.

"Walaupun desa kami masuk dalam kategori tertinggal, tapi banyak juga figur yang berasal dari kampung kami ini yang siap bersaing di Tano Pangarantoan (Perantauan)," tegasnya.

Karena kerinduan dan keinginan kami untuk membangun kampung halaman, punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe yang ada di kecamatan Dolok membentuk julo-julo ataupun yang disebut arisan yang pertemuannya digelar setiap dua minggu sekali dan tempatnya bergiliran berpindah pindah rumah yang satu ke rumah yang lain nya.

"Setiap kali arisan atau dalam pertemuan besar halal bi halal, ada banyak hal yang menjadi topik perbincangan. Termasuk masa depan kampung halaman, bagaimana menyadarkan masyarakat disana dan pemimpin yang menjadi harapan seluruh elemen masyarakat termasuk perantauan. Dalam punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon, kita memegang teguh prinsip duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, artinya tidak ada perbedaan dan membeda-bedakan baik yang kaya maupun yang miskin," tegasnya.

Ke depan,kami Pomparan Baginda Raja Sojuangon yang ada di perantauan sangat menginginkan pemimpin Paluta ke depan adalah sosok yang benar-benar mau melayani, mengayomi, mendengar keluhan masyarakatnya dan mau turun langsung ke masyarakat untuk mengetahui apa sebenarnya yang sangat mereka butuhkan dan yang harapkan.

Penulis
: jaringberita/jpp
Editor
: James Pardede

Tag: