Tuntut Penyesuaian Upah, 115.000 Lebih Pegawai Pos Inggris Mogok Kerja


Tuntut Penyesuaian Upah, 115.000 Lebih Pegawai Pos Inggris Mogok Kerja
Pixabay
Kotak pos Royal Mail

jaringberita.com - London: Lebih dari 115.000 pekerja di perusahaan pos InggrisRoyal Mail melakukan mogok kerja selama empat hari mulai Jumat (26/8/2022) akibat menuntut penyesuaian upah.


Sebab para pekerja menuntut upah lebih tinggi untuk menghadapi krisis biaya hidup saat ini ketika tarif energi melonjak dan inflasi diperkirakan akan melampaui 13 persen pada tahun ini.


"Kami akan berjuang sangat keras untuk mendapat kenaikan upah yang pantas diperoleh anggota kami," kata Sekjen Serikat Pekerja Komunikasi (CWU) Dave Ward kepada Sky News.


Pihak Royal Mail mengatakan, telah menawarkan kenaikan upah sebesar 5,5 persen bagi pekerja anggota CWU yang merupakan kenaikan terbesar dalam beberapa tahun.


Namun CWU, yang menyebut aksi mereka sebagai pemogokan industri terbesar di Inggris selama musim panas ini, menolak kenaikan sebesar itu.


Mereka mengatakan Royal Mail telah menaikkan upah sebesar 2 persen bagi pekerja dan menawarkan tambahan kenaikan 1,5 persen menurut syarat dan ketentuan.


Penyedia jasa pos dan kurir Inggris yang telah berusia beberapa abad itu meminta maaf kepada pengguna jasa atas gangguan pelayanan yang terjadi.


Mereka mengaku telah membuat rencana kontingensi, tetapi tak mampu menggantikan peran para staf di lini depan yang memberikan pelayanan sehari-hari.


Royal Mail mengingatkan awal bulan ini bahwa pihaknya dapat mengalami kerugian usaha di seluruh Inggris pada tahun fiskal 2022-2023 jika pemogokan terjadi. Pemogokan itu rencananya akan digelar lagi pada 31 Agustus dan 8-9 September.


Kepala Eksekutif Royal Mail Simon Thompson mengatakan bisnis perusahaan itu perlu mengubah operasionalnya agar sesuai dengan perkembangan saat ini ketika mereka mengirim lebih banyak paket daripada surat dan persaingan di pasar kurir sangat tinggi.


"Kami ingin membayar gaji tim kami lebih tinggi. Semakin berubah, semakin banyak pendapatannya," kata dia.

Penulis
: Antara
Editor
: Nata

Tag: