Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Wapres Argentina, Sita 100 Peluru di Rumahnya


Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Wapres Argentina, Sita 100 Peluru di Rumahnya
YouTube/Okezone
Polisi tangkap pelaku penembakan Wapres Argentina

jaringberita.com, Argentina: Kepolisian Argentina telah menangkap pelaku penembakan Wakil Presiden (Wapres) Argentina Cristina Fernández de Kirchner.

Tersangka penembakan adalah Fernando Andrés Sabag Montiel, 35, kelahiran Brasil tetapi dengan seorang ibu Argentina, yang telah tinggal di Argentina sejak dia datang ke negara itu pada 1993. Dia sebelumnya telah ditangkap pada 2021 saat membawa pisau 35 cm.

Menurut penyelidik yang dikutip surat kabar La Nación, setelah menggeledah apartemennya, polisi menyita dua kotak berisi 100 peluru.

Pihak berwenang sedang bekerja untuk menetapkan motif serangan terhadap politisi berhaluan kiri itu.

Gambar dirinya yang diambil dari postingan media sosialnya dan dipublikasikan di situs berita Argentina menggambarkan dia dengan tato yang terkait dengan kelompok neo-Nazi.

Seperti diketahui, Wapres Argentina lolos tanpa cedera pada Kamis (1/9/2022) malam setelah senjata seorang pria bersenjata macet saat dia membidiknya.

Insiden itu terjadi dengan latar belakang kemerosotan ekonomi yang parah didorong oleh inflasi yang sangat tinggi - mencapai 71% pada bulan Juli - dan nilai mata uang peso yang hancur.

Cristina Fernández de Kirchner adalah Presiden Argentina dari 2007 hingga 2015, dan ibu negaranya selama empat tahun sebelum itu. Dia telah menjadi Wapres sejak 2019. Dia dikenal sebagai seorang politisi karir dan tokoh pemecah belah.

Wapres itu juga diketahui sedang melawan tuduhan menipu negara dan terlibat dalam skema untuk mengalihkan dana publik saat dia menjadi Presiden.

Jika terbukti bersalah di persidangan, jaksa telah meminta agar dia menghadapi 12 tahun penjara dan larangan seumur hidup dari politik.

Namun, Fernández de Kirchner adalah Presiden Senat dan menikmati kekebalan parlemen. Dia tidak akan dipenjara kecuali hukumannya disahkan oleh Mahkamah Agung negara itu, atau dia kehilangan kursi Senatnya pada pemilihan berikutnya pada akhir 2023.

Fernández de Kirchner telah menghadapi banyak pengadilan korupsi lainnya setelah dia menjabat sebagai Presiden. Putusan sidang ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan.

Penulis
: Okezone
Editor
: La Tansa

Tag: