jaringberita.com -Setelah menuai kritik, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim akhirnya mengumumkan dan melantik kabinet barunya.
Menariknya, dalam susunan kabinet yang baru dibentuknya itu, Anwar Ibrahim rangkap jabatan sebagai Menteri Keuangan. Sayang ini di Malaysia, kalau di sini, Anwar Ibrahim pasti habis dibully.
Sesuai janjinya, kabinet Anwar lebih ramping dari pemerintahan sebelumnya yang memiliki 30 lebih anggota. Kabinet Anwar hanya terdiri dari 28 menteri saja, tapi belum termasuk posisi wakil menteri yang memang belum diumumkan.
Sangat mengumumkan kabinetnya, Ketua Pakatan Harapan (PH) itu menekankan, dalam pemerintahan persatuannya, isu tata pemerintahan yang baik, meringankan beban rakyat dan pembangunan ekonomi akan menjadi prioritas utama.
“Prioritas dari Pemerintah Persatuan adalah memastikan pemerintahan yang baik dan menemukan langkah untuk meringankan beban masyarakat,” kata Anwar dikutip dari ABC News.
Kenapa rangkap jabatan? Anwar menyebut, dirinya rangkap jabatan sebagai menjadi menteri keuangan (menkeu) karena ingin mengubah sistem dan mengembalikan kepercayaan diri perekonomian negara. Selain dirinya, dua menteri di kabinetnya juga akan rangkap jabatan sebagai wakil Perdana Menteri (PM). Yakni, Ahmad Zahid Hamidi dari Barisan Nasional (BN) dan Fadillah Yusof dari Gabungan Parti Sarawak (GPS).
Baru saja dilantik, kabinet Anwar ini sudah menuai banyak protes. Salah satunya, kritikan tajam yang dilontarkan eks PM Malaysia Muhyiddin Yassin. Pemimpin koalisi Perikatan Nasional ini menyebut susunan kabinet Anwar sebagai yang paling mengecewakan dalam sejarah Malaysia.
Kritikan pertama dari Muhyiddin, yakni penunjukan Ahmad Zahid Hamidi, pemimpin koalisi Barisan Nasional dan ketua UMNO, sebagai salah satu dari dua Wakil PM dalam pemerintahan. Ahmad Zahid diketahui terjerat rentetan kasus korupsi, termasuk pencucian uang dan penyuapan, hingga disidang.
Dalam kritikannya, Muhyiddin menyebut susunan kabinet Anwar sebagai yang ‘paling mengecewakan dalam sejarah negara ini’. “Seseorang yang diperintahkan untuk mengajukan pembelaannya di pengadilan terhadap 47 dakwaan pidana korupsi, pelanggaran kepercayaan, dan pencucian uang telah ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri,” sindir Muhyiddin dalam pernyataannya. “Tindakan Anwar seperti menjual martabat bangsa -- hanya karena keinginannya menjadi Perdana Menteri,” sambungnya.